Rumah1000Mimpi dan Origami Merpati

by 22.24 0 komentar

Jum’at, 20 Mei 2016
Sore itu sekitar pukul 4, volunteer rumah seribu mimpi tiba di Muaro Lasak tepat nya di Tugu Perdamaian. Volunteer berusaha mencari anak-anak yang biasanya mandi di pantai. Namun, sore itu tidak biasanya anak-anak pinggiran pantai tidak mandi di pantai. Para volunteer pun tidak lantas patah semangat, kami pun menuju jembatan dekat Muaro Lasak. Sembari berjalan salah satu anak bernama Janet menyapa, “Kak Ana...” volunteer pun menanyakan “mana teman-teman yang lain?” Lalu Janet menunjukkan jalan dimana teman-temannya berada.
Kami pun menuju kawasan dibawah jembatan yang tak jauh dari Muaro Lasak. Volunteer pun melihat anak-anak yang ceria dengan tawa lepas yang menyenangkan hati. Mereka melompat dari kapal milik salah satu nelayan dan menyelam. Itu lah aktivitas yang sering mereka lakukan setiap harinya di sore hari. Kemudian volunteer pun menyapa anak-anak dengan sapaan hangat dan ceria, “Hai adek-adek.. wah lagi pada mandi ya”. Dan anak-anak itu pun menjawab, “Ehh kak, kakak-kakak tibo lai”. Volunteer terlebih dahulu mengambil hati anak-anak yang sedang berenang dengan bercanda hangat dan bertanya dengan pertanyaan yang membuat mereka penasaran. “Ada yang tau cara membuat burung merpati dari kertas origami gak?”. Salah satu anak menjawab, “burung merpati di tugu kak? Eh nio tau lah caronyo. Artinya si anak bertanya burung merpati seperti di tugu perdamaian dan ia pun penasaran ingin tau cara nya.
Para volunteer, Ana, Vitha, Amri, Novie dan Mia mengajarkan mereka cara membuat burung merpati dari kertas origami dengan mencontohkannya. So, para volunteer juga ikut serta membuat burung merpati dari kertas origami. Membuat origami burung merpati ini bermaksud untuk mengasah kreatvitas anak-anak melalui proses pembuatannya. Proses melipat dan membentuk origami lumayan panjang dan rumit tetapi anak-anak tetap antusias melakukannya. Mereka sibuk  bertanya cara selanjutnya dan bertanya apakah yang mereka buat benar caranya. Saat proses pembuatan ada canda dan tawa yang terjadi antara volunteer dan anak-anak, ini lah yang membuat volunter dan anak-anak menjadi akrab. Ada salah satu anak yang berhenti melipat origami karena kesulitan, tetapi volunteer langsung menunjukkan cara nya sehingga anak tersebut melanjutkan lagi. Hingga burung merpati origami pun terbentuk. Dalam hal ini sebenarnya volunteer menekankan pada proses pembuatan origami bukan hasil akhir nya.
Pelajaran lain yaitu tentang menjaga lingkungan. Sembari melipat origami salah satu anak membuang sampah origami ke pantai. Melihat ini, volunteer langsung mengajarkan bahwa membuang sampah ke pantai itu bukan hal yang baik. “Bayangkan bagaimana kalau pantai nya penuh dengan sampah, masih mau berenang di pantai ini?”, kata salah satu volunteer. Volunteer rumah seribu mimpi bukan hanya mengasah kreativitas anak-anak tetapi juga mengajarkan hal-hal yang baik dalam kehidupan seperti tidak membuang sampah ke pantai.
Setelah origami terbentuk seperti burung merpati, mereka tersenyum dan memperlihatkan kepada volunteer origami yang mereka buat. Volunteer dan anak-anak pun berfoto bersama sambil menunjukkan origami yang telah dibuat. Tak terbanyangkan betapa bahagianya dapat berbagi dengan anak-anak rumah seribu mimpi. Mereka anak-anak pinggiran pantai yang sangat polos dan ceria, mereka tidak bermain dengan gadget mereka, tetapi mereka bermain di pinggiran pantai dan berenang. Tidak seperti anak-anak lain pada umumnya yang mengikuti les tambahan, bermain gadget dll. Mereka berbeda, mereka menyenangkan, mereka punya mimpi dan mereka luar biasa.
Sore pun menuju senja, jadi para volunteer ingin berpamitan pulang kepada anak-anak rumah seribu mimpi. Sebelum itu, volunteer membagikan snack untuk mereka. So, you know what? Mereka berebut snack yang dibagikan salah satu volunteer. Jujur saja snack yang kami bawakan tidak seberapa tetapi mereka sudah sangat senang dengan itu. Sedikit yang kita beri, begitu berharga bagi mereka. Anak-anak yang sudah dapat snack pun pergi, tetapi ada 3 anak yang tetap stay di jembatan, nah dengan tiga anak-anak ini lah volunteer bercakap hangat sebelum pulang. Mereka bernama Jelki, Janet dan Kevin. Jelki yang bercita-cita ingin jadi Gubernur dan punya anak buah Brimop dan ingin pergi ke Amerika. You see? Mereka punya mimpi..!!! Janet merupakan anak sd yang kalimat-kalimat nya sangat lucu. Sedangkan Kevin adalah anak yang spontan menjawab pertanyaan dengan benar. Misal nya salah satu volunteer bertanya, “Indonesia ada di benua apa?” Dengan spontan Kevin menjawab “ASIA”. Volunteer pun tertawa dan berkata “wah Kevin hebat” pertanyaan lain yaitu “50×1000 berapa?” kevin langsung menjawab “50.000” sementara Jelki dan Janet masih menjari jawaban, tetapi Kevin langsung spontan menjawab dan benar. You see? Mereka punya mimpi,, dan mereka luar biasa. Sangat menyenangkan bertemu mereka, sangat menyenangkan bisa bercakap sambil bercanda ria dengan mereka. You should try....!!!
Senja pun datang dan adzan telah berkumandang, para volunteer bersalaman dengan Janet Jelki, dan Kevin lalu volunteer pun pulang. Karena adzan telah berkumandang, volunteer pun mencari mesjid terdekat untuk sholat, ternyata mesjid tersebut dekat dengan rumah anak-anak seribu mimpi. Di mesjid tersebut nampak Kevin, Jelki dan Janet menunggu kami, para volunteer sholat. Mereka menyusun sepatu para volunteer sehingga keluar dari mesjid bisa langsung pakai sepatu. Wahh ternyata mereka itu penyayang. Volunteer pun pulang dengan sejuta kalimat yang ingin di ceritakan tentang hari indah ini.

With love, Mia

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar